Minggu, 13 Maret 2016

perbedaan zat elektrolit dan nonelektrolit

1. Larutan elektrolit
Adalah suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Berdasarkan kuat lemahnya daya hantar listrik, elektrolit dibagi dua yaitu:
- Larutan elektrolit kuat
- Larutan elektrolit lemah
Suatu zat yang mempunyai daya hantar listrik kuat termasuk elektrolit kuat, dan zat yang daya hantar listriknya lemah termasuk elektrolit lemah. Larutan elektrolit kuat contohnya asam kuat (HCl, HBr, HI, H2SO4, HNO3), basa kuat (NaOH, KOH, LiOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2), dan garam (NaCl, KCl, CaCl2, BaBr2, CaSO4, dan lain-lain).
Contoh elektrolit lemah adalah asam lemah (CH3COOH, H3PO4, HCOOH, HCN, HF, H2S, dan lainlain) dan basa lemah (NH4OH, Fe(OH)3, Al(OH)3, dan lainlain).
2. Larutan non elektrolit
Nonelektrolit tidak menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan ke dalam air. Senyawa ionik dan kovalen polar biasanya bersifat elektrolit. Contohnya asam, basa, dan garam. Larutan nonelektrolit tidak dapat terionisasi sehingga tidak ada ion dalam larutan tetapi semua dalam bentuk molekul. Contoh
NH3 ­= Amoniak
CO(NH2)2 = Urea
C12H22O11 = Sukrosa
C2H5OH = Alkohol (Etanol)
CH3OH = Alkohol (Metanol)

Berikut perbedaan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan nonelektrolit.
1. Elektrolit kuat.
a. Jenis zat terlarut:
Senyawa ion (lelehan dan larutan) dan senyawa kovalen polar (larutan) yang terionisasi sempurna. 
b. Tes nyala lampu: Terang
c. Tes elektrode: Terbentuk banyak gelembung gas

2. Elektrolit lemah
a. Jenis zat terlarut:
Senyawa kovalen polar yang terionisasi sebagian
b. Tes nyala lampu: Redup
c. Tes elektrode: Terbentuk sedikit gelembung gas 
3. Non elektrolit.
a. Jenis zat terlarut:
Senyawa kovalen polar yang tidak terionisasi
b. Tes nyala lampu: Tidak menyala
c. Tes elektrode: Tidak terbentuk gelembung gas.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar